Hati perempuan itu sangat lembut.

Jika mendengar kata-kata atau mendapat perlakuan kasar dari orang yang ia sayangi, dia akan diam dan langsung menangis. Karena baginya, air mata adalah obat untuk membasuh luka hatinya.

Jika air matanya sudah kering, dia akan diam lagi. Karena dengan diamnya, ia berharap orang yang disayangi mendekapnya dan meminta maaf.

Jika tak ada dekapan dan kata maaf yang ia dapatkan, ia kembali diam dan menunggu mukjizat. Karena baginya, mukjizat adalah kekuatan ilahi untuk mengangkatnya dari ketidakberdayaan.

Tetapi dia tidak akan diam ketika melihat orang yang disayangi susah, meskipun hatinya sedang terluka. Sesualit apapun situasinya, dia akan melakukan apa saja demi orang yang disayangi. Karena baginya, mencintai harus sampai terluka.

Dia hanya akan berubah agresif, cerewet dan ganas ketika hatinya hancur berantakan. Karena jika sudah sampai hancur berantakan, ia merasa tidak ada hati lagi.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tidak selalu kamu akan berjalan dengan kepala tegak. Kadang kamu mesti menunduk untuk melihat dan menghindari lobang, kerikil tajam, debu dan kotoran. Tetapi jangan sampai pula kamu lupa melihat di sekitar. Karena bisa jadi, saat mendunduk kamu hanya melihat keburukan, dan saat melihat ke sekitar, kamu menemukan keindahan dunia. Jika hanya melihat kehancuran dan kejelekan diri, kamu tidak akan melihat keindahan. Ada saatnya kamu harus membuka mata hati. Di sana kamu bisa menemukan keindahan dan kebahagiaan pada orang-orang di sekitarmu. “Kadang kebahagiaan tersedia bagi mereka yang menangis, mereka yang disakiti hatinya, mereka yang mencoba dan mereka yang membuka hati. Karena mereka menghargai pentingnya orang-orang yang hadir dalam hidup mereka.” =Jululuak=
Baca selengkapnya
Gambar
Kadang apa yang telah kita lakukan rasanya tidak berarti apa-apa. Lalu muncul rasa malas, bosan, kecewa, putus asa dll. Mengapa? Karena kita sering lupa mengapresiasi hal-hal yang telah kita lakukan dengan sungguh-sungguh, sekecil apapun itu. Kita mengabaikan proses dan terobsesi dengan tujuan. Bukankah hidup ini telah menyediakan anak-anak tangga untuk dilewati? Setiap tangga mempunyai tingkat kesulitan sendiri. Jika kita melewati tangga demi tangga itu dengan proses yang sungguh-sungguh, maka kita bisa meraih tujuan. Kalaupun ternyata tujuan tidak seperti yang diharapkan, kita masih bisa tersenyum. Setidaknya kita sudah mencoba. Sebab tidak ada kata terlambat bagi orang yang terus berusaha. =Jululuak=
Baca selengkapnya